Minyak kayu putih adalah minyak esensial yang diekstrak dari daun dan ranting pohon kayu putih (Melaleuca leucadendra atau spesies terkait seperti Melaleuca cajuputi). Minyak ini dikenal karena aroma khasnya yang segar dan sifat terapeutiknya. Di Indonesia, minyak kayu putih telah menjadi bagian dari pengobatan tradisional selama berabad-abad, sering digunakan untuk meredakan berbagai keluhan kesehatan.
Penggunaan minyak kayu putih berakar pada tradisi masyarakat Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, Malaysia, dan Australia. Di Indonesia, minyak ini diproduksi secara tradisional di wilayah Maluku dan Pulau Buru, tempat pohon kayu putih tumbuh subur. Nama "cajuput" sendiri berasal dari bahasa Melayu "kayu putih," yang merujuk pada warna kulit pohon yang keputihan.
Pada masa kolonial Belanda, minyak kayu putih mulai diekspor ke Eropa sebagai obat dan bahan parfum. Hingga kini, Indonesia tetap menjadi salah satu produsen utama minyak kayu putih di dunia, dengan merek-merek lokal seperti Cap Lang yang populer di kalangan masyarakat.
Minyak kayu putih dihasilkan melalui proses penyulingan uap (steam distillation). Daun dan ranting pohon kayu putih dikumpulkan, kemudian disuling untuk mengekstrak minyak esensialnya. Komponen utama minyak ini adalah cineole (eucalyptol), yang memberikan efek antiseptik dan aroma khas. Proses ini memastikan minyak tetap murni dan mempertahankan khasiatnya.
Minyak kayu putih memiliki beragam manfaat, baik untuk kesehatan maupun kegunaan sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
Minyak kayu putih dapat digunakan dengan beberapa cara, tergantung pada kebutuhan:
Minyak kayu putih adalah warisan budaya Indonesia yang memiliki manfaat luar biasa untuk kesehatan dan kesejahteraan. Dari meredakan pilek hingga mengusir serangga, minyak ini tetap relevan dalam kehidupan modern. Dengan penggunaan yang tepat dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, minyak kayu putih akan terus menjadi bagian penting dari pengobatan tradisional dan industri lokal.